Category : Life At MAB

Home»Archive by Category "Life At MAB"

Join Us : MAB Volunteers Program!

 

Yayasan Mata Air Biru adalah sebuah lembaga non-profit yang fokus di bidang pendidikan melalui program pengembangan diri dan beasiswa. Saat ini, Yayasan MAB mencari kandidat unggul untuk bergabung dalam MAB Volunteers Program untuk mengisi posisi sebagai :
1. Social Media Specialist
2. Event Management

Program akan dilakukan secara remote (WFH).

Persyaratan :
1. Mahasiswa aktif di Indonesia maksimal semester 8
2. Terbuka untuk semua jurusan, terutama yang memiliki minat di bidang pendidikan dan sosial
3. Memiliki keinginan untuk belajar dan berkembang selama mengikuti program ini
4. Memiliki pengalaman/ketertarikan di bidang social media dan pengelolaan event
5. Memiliki akses internet dan perangkat yang memadai untuk menjalankan tugas selama program berlangsung
6. Memfollow akun instagram @beasiswamab dan @IDVolunteering serta subscribe youtube Beasiswa MAB

Durasi Program : 3 Bulan

Benefit :
1. Sertifikat Accomplisment
2. Mentorship dan Coaching
3. Relasi dan jaringan praktisi di bidang pendidikan dan beasiswa
4. Pengalaman Baru
5. Peningkatan Skill dan Portofolio

Daftarkan dirimu di MAB Volunteers Program sebelum 31 Mei 2021

Narahubung : via dm instagram @beasiswamab atau email beasiswa.mab@gmail.com

Awardee Beasiswa MAB Berhasil Lulus di Tengah Pandemi Covid 19

Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia masih berlangsung. Sejak bergulir pada Maret lalu, kegiatan perkuliahan telah diubah menjadi bentuk Pembelajaran Jarak Jauh. Masa pandemi ini memang tak boleh menurunkan semangat untuk berkarya.

Bulan ini, kabar bahagia dari dari para awardee Beasiswa MAB baik Beasiswa Prestasi maupun Beasiswa Pondokan. Mereka berhasil menyelesaikan studinya dari program sarjana FTUI.

Meski semuanya dilakukan serba daring atau online, nyatanya mau tidak mau itulah yang memang harus kita siapkan sejak saat ini. Kemajuan teknologi membuat semuanya terasa begitu dekat. Hambatan yang selama ini membatasi terasa hilang begitu saja karena keadaan.

Dimulai dari proses bimbingan hingga sidang yang semuanya dilakukan secara daring, akhirnya satu persatu awardee Beasiswa MAB berhasil menyelesaikan studinya. Totalnya sebanyak 7 mahasiswa, 5 merupakan awardee Beasiswa Prestasi dan 2 merupakan awardee Beasiswa Pondokan MAB.

Berikut adalah daftar Awardee Beasiswa MAB yang berhasil menyelesaikan studinya di penghujung semester genap TA 2019/2020 ini :

Beasiswa Prestasi

  1. Irwan Ade Putra – Teknik Sipil – Angkatan 2016
  2. Paras Ayu Cinta – Teknik Lingkungan – Angkatan 2016
  3. Naufal Muhadzib R. – Teknik Perkapalan – Angkatan 2016
  4. Nadira Adiswari – Arsitektur – Angkatan 2016
  5. Virania Syifa MD – Arsitektur – Angkatan 2016

Beasiswa Pondokan

  1. Alvira Novitasari – Arsitektur – Angkatan 2016
  2. Abdul Aziz Ananta – Arsitektur – Angkatan 2016

Kami merasa bangga atas capaian para awardee. Semoga capaian ini bisa memberikan semangat mereka untuk menebarkan kebermanfaatan di kehidupan pasca kampus nantinya. Selamat atas kelulusannya! (BS)

 

 

Ingin Lulus Kuliah lebih Cepat? Simak Tips Berikut!

Sebagai salah satu Awardee Beasiswa Prestasi MAB, Karen Geraldine yang berhasil menyelesaikan kuliah dari Program Sarjana Teknologi Bioproses UI dalam waktu 3,5 tahun membagikan rahasia tips nya bisa lulus kuliah lebih cepat.

Simak Tips berikut dari Karen berikut ini ya.

Rajin belajar, datang kelas, giat membaca, cukup istirahat, dan banyak beribadah rasanya sudah wajib jadi resep utama keberhasilan akademis. Namun, selain itu, apa yang dapat dilakukan untuk lulus 3,5 tahun tanpa mengorbankan prestasi dan kebahagiaan?

Kumpulkan Informasi – Kalau sudah membulatkan tekad untuk lulus 3,5 tahun (tentunya karena motivasi yang baik) sejak semester awal, banyak bertanya dan carilah informasi kepada pembimbing akademis, bagian administrasi departemen, serta senior mengenai apa saja yang harus dipersiapkan. Berapa IPK minimum yang dibutuhkan? Pembagian untuk pengambilan mata kuliah per semester lebih baik bagaimana? Targetkan juga ingin memilih siapa sebagai dosen pembimbing, dan pastikan beliau mendukung keputusan mahasiswa untuk lulus lebih awal.

Aktiflah Berlomba – Ikutilah kegiatan dan lomba yang sekiranya mendukung perkembangan akademis kamu (dengan kata lain, berhubungan dengan apa yang kamu pelajari). Jadi, persiapan lomba dapat dihitung sebagai “kegiatan belajar” atau “penerapan langsung” dari materi yang kamu pelajari di kampus. Ini akan menjadikan lomba pemacu belajar, bukan malah menjadi beban atau penyita waktu.

Gunakan Agenda/Planner – Hal yang paling terasa dari kegiatan kuliah yaitu banyak sekali kegiatan kampus, baik akademis maupun non-akademis, sehingga 24 jam harus digunakan dengan bijaksana. Catat kegiatan dan jadwal belajar, kelas, rapat, bimbingan, serta rencana waktu luang dalam agenda (baik tertulis atau online) agar kegiatan yang mau kamu lakukan lebih sistematis. Google Calendar adalah salah satu aplikasi yang berguna untuk itu.

Bergaul dalam Peer Group yang Suportif – Walaupun teman-teman kamu mungkin tidak memiliki visi yang sama (misalnya, tidak ingin lulus lebih cepat seperti kamu), pastikan bahwa kamu bergaul dengan orang-orang yang mendukung keputusan kamu dengan bulat. Ini akan sangat membantu dalam perjuangan kamu menyelesaikan studimu.

Terakhir, Ingat Tujuan! – Ketika berjuang menggapai sesuatu, seringkali kita lelah dan tidak bersemangat. Ketika mencapai fase ini, ingat kembali alasan utama kamu memilih untuk melakukan ini, dan selesaikan perjuangan kamu dengan gigih!

7 Tips Lulus Kuliah 3,5 Tahun

Ingin lulus kuliah lebih awal? Bukan hal yang mustahil bila sejak awal menjadi mahasiswa target untuk lulus lebih awal 3,5 tahun menjadi impian. Lulus kuliah 3,5 tahun, selain dibutuhkan target dan perencanaan yang matang, juga nilai akademik yang diperoleh haruslah sangat baik.

Berikut tips yang diberikan oleh Gabriel Manalu, salah seorang Awardee Beasiswa Prestasi MAB yang berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3,5 tahun dari Program Sarjana Teknik Elektro UI.

Simak tipsnya berikut ini.

  1. Pahami aturan atau prosedur kuliah.
    Penting banget untuk paham alur semua mata kuliah yang harus diambil sampai lulus, karena beberapa mata kuliah mungkin butuh prasyarat untuk dapat diambil nantinya.
  2. Utamakan kuliah daripada kegiatan lainnya.
    Selalu ingat tujuan utama kita ada di kampus untuk berkuliah, jangan sampai kegiatan lain mengganggu akademis.
  3. Perbanyak teman.
    Teman penting banget untuk membantu kita bertahan selama berkuliah. Tidak harus berteman dengan yang pintar, yang penting teman yang selalu ada dan supportif.
  4. Pertahankan nilai, dan maksimal kan jumlah SKS tiap semester.
    Usahakan untuk ambil 1 atau 2 mata kuliah tambahan tiap semester, tapi harus ada temannya, karena kalau sendiri juga berat. Ingat kemampuan juga, jangan kebanyakan ambil matkul nanti malah jatuh nilainya. Usahakan selalu ambil mata kuliah genap, supaya semester 8 bisa habis mata kuliahnya.
  5. Pilih topik skripsi yang disukai.
    Mengerjakan hal yang disukai pasti menyenangkan. Meskipun sulit, pasti ada kemauan untuk terus berjuang.
  6. Buat goal dan timeline.
    Buat target capaian tiap semester atau bulannya. Sertakan juga timeline nya. Untuk bantuan tidak ada salahnya pakai sistem reward and punishment pada diri sendiri.
  7. Selalu bersyukur.
    Apapun keadaannya, usahakanlah tetap mengucap syukur 🙂

Happiness Project 5.0 : Amazing Race (Bagian 2)

Amazing Race SRA di UI

Universitas Indonesia, (2/11) Para Awardee Beasiswa MAB menyelenggarakan Happiness Project MAB 5.0 part 2 dengan konsep Amazing Race, menutup rangkaian kegiatan Happiness Project MAB 5.0. Sebelumnya part 1 telah dilaksanakan pada 19/10 lalu di Sekolah Rakyat Ancol (SRA). Kali ini, adik-adik SRA berkeliling UI melalui permainan Amazing Race, melewati pos-pos yang di set di area sekitar perpusat, asrama dan beberapa fakultas yang berakhir di FTUI. Sebanyak 25 siswa/i SRA antusias menyelesaikan berbagai misi ditemani kakak pendamping yang merupakan Awardee Beasiswa MAB yang secara keseluruhan berjumlah 18 Awardee MAB yang terlibat. Total ada 6 misi yang perlu diselesaikan, 3 diantaranya berupa misi pengetahuan yang terdiri dari Menghitung estimasi tinggi bangunan (gedung rektorat) melalui konsep kesebangunan dalam matematika, Mengenal tokoh (terutama alumni UI) yang menduduki jabatan publik, mengenal beragam profesi serta 3 lainnya merupakan games kekompakan dan ketangkasan.

Games SRA di UI Setelah menyelesaikan seluruh misinya, pos terakhir yang digunakan sebagai sesi penutupan adalah di FTUI. Pada sesi penutupan, Kegiatan Happiness Project MAB 5.0 ini berhasil mengumpulkan sejumlah dana yang disumbangkan dalam bentuk Beasiswa Pendidikan kepada adik-adik SRA senilai Rp 7 Juta rupiah.

Beasiswa Pendidikan untuk Siswa Sekolah Rakyat Ancol (SRA) Kami segenap panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam rangkaian Happiness Project ini. Kami juga mengucapkan terima atas kebaikan para Donatur dari kakak2 alumni dan umum dalam acara ini. Semoga setiap Amal baik akan dibalas dengan kebaikan untuk kita semua. Sampai jumpa di Happiness Project 6.0 berikutnya! 😉

Sekolah Rakyat Ancol di UI

Happiness Project 5.0 : I Have A Dream (Bagian 1)

Happiness Project

SRA, Sabtu (19/10) Para Awardee Beasiswa MAB berbagi kebahagiaan melalui acara Happiness Project bertajuk “I Have a Dream” kepada adik-adik di Sekolah Rakyat Ancol, sebuah sekolah terbuka setingkat SMP yang diperuntukkan bagi kaum marjinal di sekitar Pademangan, Jakarta Utara. Seperti namanya, sekolah terbuka terlihat cukup minimalis, dengan bangunan non-permanen yang sebagian terbuat dari papan, bangunan lama pun terbuat dari kontainer bekas yang kalau siang hari akan terasa sangan panas. Sekolah Rakyat Ancol sendiri sebagai sekolah terbuka berinduk kepada SMP 95 Jakarta, dimana para siswa akan memperoleh ijazah negeri ketika lulus.

Acara pagi itu, dibuka melalui sambutan dari perwakilan guru SRA yaitu Miss Harini, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Yayasan MAB yaitu Sdr. Bambang Sutrisno. Adanya kegiatan Happiness Project yang ke-5 kalinya ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa empati para penerima manfaat beasiswa MAB untuk berbagi kepada sekitar. Dari sisi peserta, diharapkan adik-adik SRA memiliki mimpi untuk terus berjuang menggapai cita-citanya melalui pendidikan. Hal ini menjadi dasar utama alasan kegiatan ini dilakukan di SRA dikarenakan angka putus sekolah yang tinggi bagi adik-adik SRA setelah lulus.

Dengan konsep “I Have a Dream“, para awardee MAB memulai acara dengan membagikan cerita inspiratif seorang awardee MAB, Alvira yang cukup beruntung, yaitu seorang anak desa dari pelosok Maumere, Nusa Tenggara Timur sana yang berhasil kuliah di Arstektur UI melalui beasiswa. Alvira merupakan anak SMK yang dengan daya juangnya mematahkan stereotype bahwa kuliah haruslah dimulai dengan SMA.

Happiness Project

Selanjutnya, untuk memberikan penyemangat agar adik-adik SRA berani bermimpi, sesi visioning dream dihadirkan yang dipandu oleh Bening. Pada sesi ini, adik-adik SRA dengan dipandu oleh kakak-kakak mentor kelompoknya masing-masing mengeksplore keinginan dirinya ingin menjadi apa nanti melalui pembuatan Visioning Board sederhana.

Sesi Engineering Lab menjadi peragaan percobaan sederhana untuk mengenalkan kepada adik-adik SRA bahwa sains itu ada di sekitar kita. Awardee MAB yang dipandu Bahtiar dan Haris mengenalkan percobaan sederhana di bidang elektro melalui rangkaian listrik dan reaksi kimia lava pijar.

Happiness Project

Menjelang akhir sebagai penyemangat mimpi satu sama lain, visioning board yang sudah dibuat kemudian dipresentasikan kepada teman-teman kelompok maupun seisi ruangan.

Hari itu berlangsung begitu cepat. Kami berharap apa yang telah dibagikan memberikan manfaat bagi adik-adik SRA yang kini duduk di kelas 9, minimal mereka ingin berjuang menggapai mimpinya. Kami melihat wajah-wajah penuh semangat yang menjadi harapan bagi bangsa kelak.

Pendidikan menjadi salah satu jalan untuk keluar dari jurang kemiskinan. Pendidikan jua lah yang membuka jalan banyak kesempatan di depan.

Happiness Project

Kegiatan Happiness Project ini belum berakhir disini. Di awal november nanti, kami akan kembali mengajak adik-adik SRA untuk melihat salah satu kampus terbaik di negeri ini. Harapannya, mereka akan semakin bersemangat mengejar impiannya, menempuh pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Sampai jumpa di UI, adik-adik SRA!

Yayasan MAB Selenggarakan MAB LeadersTrip Program 2019 di Pulau Harapan

MAB Leaderstrip 2019

Yayasan MAB menyelenggarakan kegiatan MAB LeadersTrip Program 2019, sebuah wadah untuk pembentukan jiwa kepemimpinan dan penguatan ikatan kelompok antar penerima Beasiswa MAB.

Program ini diadakan pada 7-8 September 2019 lalu bertempat di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta. Sebangak 33 peserta mengikuti program ini yang merupakan awardee Beasiswa MAB yang berasal dari Fakultas Teknik, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Farmasi.

MAB Leaderstrip 2019

Konten dalam MAB LeadersTrip Kali ini yaitu Leaders Observation dan problem solving dimana para peserta ditantang untuk memecahkan masalah lingkungan, Sosial dan ekonomi yang ada di Kepulauan Seribu, Leaders Journey untuk melihat Mangrove Conservation Area dan Penyu di Pulau Kelapa 2 dan team bonding yang dilakukan di beberapa pulai diantara Pulau Dholpin, Pulai Tongkeng dan Pulau Bulat.

Kegiatan ini harapannya bisa terus dilanjutkan di waktu mendatang sebagai wadah untuk membentuk ikatan dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi para penerima Beasiswa MAB di lingkungan Universitas Indonesia.

MAB Leaderstrip 2019

MAB Talks #1 : Campus Life and Life after Campus

MAB Talks Campus Life and Life After Campus

“Terus belajar dimanapun, dan dengan siapapun. Mentor Saya di kantor angkatannya lebih muda dari Saya.” (Ferdi, Alumni Teknik Komputer 2009)


Mempersiapkan pasca kampus, berarti harus dipersiapkan roadmap concept yg ingin dicapai apa setelah lulus nanti. Kita wajib membuat target 1-2 tahun, 3-4 tahun, 7-10 tahun dan 11 tahun setelah lulus.


Fase 1-2 tahun dimulai dengan mastering job, lalu fase 3-4 tahun untuk mengambil kesempatan dan fase melanjutkan studi. Di fase 7-10 tahun kita memilih apakah akan menjadi specialist atau generalis hingga akhirnya keputusan utk pensiun dini berada di fase 11 tahun setelah lulus.

Pengembangan diri selama fase kuliah bisa dilakukan melalui organisasi, kepanitiaan, magang, seminar dan juga training.

Menurut World Economic Community, skill dasar yang wajib dimiliki oleh fresh graduate yaitu problem solving, critical thinking dan creativity.

Ferdiansyah MAB Talks

—-


“Jangan sombong, bisa jadi kita Hari ini berjaya, siapa tau besok kita tak berdaya. Roda kehidupan terus berputar.” (Farudin, Alumni Teknik Industri 2015)


Sebagai mahasiswa, Kita harus menyeimbangkan kehidupan akademis dan organisasi.

Lengkapi kecerdasan paripurna: jasmani, rohani, intelektual, sosial.

Persiapan pasca kampus dengan memetakan aktivitas diri dari aspek pendidikan dan karir, organisasi, bisnis dan Pengembangan diri.

Pilih pekerjaan sesuai dengan bidang yang diminati dan terpenting sesuai dengan goal jangka panjang.

 Farudin MAB Talks

Happiness Project 4.0 : Everyone Can Be Engineer!

WhatsApp Image 2019-04-06 at 7.06.01 PM

Sabtu, 6 April 2019 kemarin para penerima Beasiswa MAB melakukan kegiatan Happiness Project, sebuah inisiasi sosial untuk menumbuhkan empati dengan berbagi kebahagiaan kepada sekitar. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan tiap semester.

Pada Happiness Project 4.0 ini, para penerima beasiswa MAB berbagi kebahagiaan dengan adik-adik murid Rumah Ceria Down Syndrome – POTADS (Persatuan Orang Tua Down Syndrome), Jakarta Selatan. Mereka mengenalkan dunia keteknikan melalui berbagai permainan, lagu hingga percobaan sederhana.

Pada kesempatan ini, pengurus Yayasan MAB juga turut hadir yaitu Ketua YMAB, Ibu Sri Dijan Tjahjati, Sekretaris YMAB, Ibu Tin Nizar dan Koordinator Beasiswa MAB, Sdr. Bambang Sutrisno. Acara dibuka dengan Sambutan dari POTADS yaitu Ibu Dinny, dilanjutkan dengan Sambutan dari Yayasan MAB dan Penyerahan Donasi oleh Ibu Dijan dan Ibu Tin.

WhatsApp Image 2019-04-06 at 7.06.01 PM (1)

Kegiatan hari itu berlangsung menyenangkan. Para penerima Beasiswa MAB yang dimotori oleh Bening (Teknik Lingkungan angkatan 2018) bergantian mengenalkan dunia profesi insinyur mulai dari Teknik Sipil hingga Teknik Industri. Bening yang juga perwakilan untuk mengenalkan dunia teknik sipil dengan membuat tower dari Uno stacko dan menguji kekuatannya sebagai ilustrasi dari ketahanan beton. Juga melalui nada lagu “Balonku” yang diubah liriknya untuk mengenalkan aspek-aspek dalam Teknik Lingkungan.

Dunia Arsitektur dikenalkan oleh Alvira dan Hilmi (Arsitektur 2016 dan 2018) yang juga menjadi MC acara hari itu dengan bermain Puzzle denah rumah. Tak kalah antusias, Dunia Teknik Elektro dikenalkan oleh Ikhsan (Teknik Komputer 2017) dengan menyalakan lampu LED melalui rangkaian sederhana yang dihubungkan ke baterai sebagai sumber tenaganya. Terakhir, Dunia Teknik Kimia dikenalkan Wulan (Teknologi Biproses 2017) melalui eksperimen sederhana proses Lava gunung berapi melalui campuran soda kue, cuka dan air sabun.

WhatsApp Image 2019-04-06 at 7.06.01 PM (5)

Acara hari itu berlangsung sangat seru. Terlihat antusiasme adik-adik RCDS yang ingin mencoba apa yang dilakukan Kakak-kakak MAB di depan, juga saat ditanya mereka pun berebut angkat tangan ingin menjawab. Acara hari itu semoga memberikan kebermanfaatan bagi adik-adik RCDS.

Sampai jumpa di Happiness Project berikutnya! (BS)

Life at MAB : Belajar Menjadi Lebih Baik Lagi

Kebersamaan MAB

Sudah satu bulan kembali lagi ke rumah perjuangan Rumah Inspirasi MAB. Kembali lagi bangun dari kemalasan yang tersisa dari liburan kemarin. Kami kembali lagi melakukan kebiasan – kebiasaan kami di MAB yang sudah membekas di dalam diri kita sampai mengubah kita ke arah yang lebih baik. Mungkin saat liburan kita jarang shalat berjamaah di masjid, jarang membaca qur’an, tetapi saat kembali kami kembali melakukan kebiasaan baik kami agar itu semua kita lakukan secara alami buka hanya karena rasa tanggung jawab tinggal di MAB, tetapi agar saat keluar dari MAB nanti, kebiasaan tersebut masih menempel pada kami.

Sangat terasa sekali saat liburan, semua hal baik yang biasa saya lakukan di MAB, mulai tertinggal sedikit demi sedikit, tetapi tidak sepenuhnya, dan itu adalah bukti bahwa MAB membawa dampak positif bagi diri saya. Hal itu memberikan saya motivasi bahwa saya masih bisa berkembang jadi diri yang lebih baik, dimana semua kebiasaan baik di MAB, mulai dari shalat berjamaah di masjid, membaca qur’an dan lainnya dapat saya teruskan di manapun saya berada nantinya.

Hal lain yang cukup berkesan bagi saya yaitu walaupun kami tinggal satu rumah dan bertemu setiap hari dengan teman-teman kami yang tinggal di MAB, perbedaan itu tetap ada; perbedaan pola pikir, perbedaan sifat, karakter, dan lainnya. Pada suatu saat pastilah akan ada perdebatan dipicu dari hal hal tersebut, kecil maupun besar permasalahannya. Dari situ kami belajar untuk menghargai; pandangan orang lain, cara berpikir orang lain, belajar juga menerima. Justru hal seperti itulah yang membuat kami makin mengenal satu sama lain sekaligus belajar  menerima masukan orang lain dan dapat memberi masukan kepada oranglain pula. Mungkin terdengar sepele, tetapi hal-hal kecil seperti inilah yang dapat mengembangkan diri kita menjadi orang yang lebih baik lagi. Hal-hal yang dapat dipelajari dari kesalahan-kesalahan yang kita buat, kritik dan saran teman terdekatlah yang menjadikan kita orang yang lebih baik lagi di esok hari, dan kesempatan kesempatan tersebut hanya saya dapatkan di MAB ini.

Banyak hal yang keliahatannya seperti biasa saja, tetapi jika kita dapat melihat hal-hal tersebut dari sudut pandang lain, maka kita dapat menjadikan hal-hal biasa tersebut menjadi sebuah kesempatan, kesempatan untuk mengubah diri kita, tentunya kearah yang lebih baik lagi. Buatlah saya di hari ini, menjadi lebih baik dari saya yang kemarin, sesedikit apapun itu.

Penulis : Ikhsan Firdauz, Mahasiswa Teknik Komputer angkatan 2017