MAB News

Home»Essay Lepas»Mata Air Biru

Mata Air Biru

Mata Air Biru

Mata air, secara definitif adalah sebuah titik di mana air tanah mengalir keluar dari permukaan tanah, yaitu tempat di mana muka air tanah bertemu dengan permukaan tanah. Ya, di titik-titik pertemuan itulah air keluar dari tempat bertapanya. Tuhan memerintahkan air berkelana, menjumpai tanah, tumbuhan, hewan, dan manusia serta makhluk lainnya yang membutuhkan kehadirannya.

Mata air seringkali diidentikkan dengan sumber kehidupan. Sebagai gambaran jiwa pemberi karena dalam ukuran tertentu selalu memberikan manfaat kepada apa-apa yang dilewatinya. Sebagai gambaran semangat yang tinggi, karena selalu berusaha mencari jalan keluar terhadap apa-apa yang menghalangi tujuannya. Sebagai sumber ilmu pengetahuan, seperti yang dipergunakan oleh salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia dalam lambang universitasnya. Ya, itulah mata air, yang penjelasan manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya tak mungkin dapat diuraikan dalam tulisan ini.

Mata air biru, tiga kata itulah yang menjadi judul dalam tulisan ini. Saya mengetahui tiga kata ini karena itulah nama sebuah yayasan sosial yang dibentuk oleh alumni fakultas teknik di tempat saya menimba ilmu. Biru adalah warna yang menjadi identitas fakultas teknik, sedangkan mata air, diambil dari lambang universitas. Saya sangat mengagumi apa yang dilakukan oleh alumni yang telah sukses di bidangnya masing-masing tersebut. Kesuksesan yang mereka raih, tidak menjadikan congkak dan lupa akan almamater, namun sebaliknya, mereka kembali turun guna membantu almamater, memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu secara finansial, memberikan pondokan gratis bagi mahasiswa, memberikan beasiswa kepada anak karyawan fakultas , memberikan bingkisan kepada satpam dan karyawan, menyumbangkan dananya untuk kegiatan ilmiah dan kegiatan kemahasiswaan, membuka unit usaha yang keuntungannya disumbangkan untuk kegiatan sosial, dan masih banyak lagi yang dilakukan mereka untuk kemajuan pendidikan di almamaternya.

Ya, berkuliah bagi sebagian orang adalah hal yang mudah, tentunya bagi mereka yang mempunyai dukungan finansial yang mapan, namun bagai kebanyakan orang seperti saya dahulu saat pertama kali menapaki kampus, hal tersebut adalah hal yang hampir dianggap mimpi. Bagaimana tidak, penghasilan orangtua hanya cukup untuk kebutuhan harian saja, bahkan terkadang kurang. Hal ini membuat mahasiswa yang kurang mampu harus bekerja part time, entah sebagai pengajar, penjaga perpus, berjualan, sebagai sales, dan lainnya.

Kehadiran Mata Air Biru sebagai Yayasan sosial, sangatlah membantu mahasiswa dalam menggapai impiannya. Saya pernah ikut dalam acara pembagian beasiswa untuk mahasiswa dan karyawan, sungguh melihat senyum mereka seperti merasakan kehidupan saya di waktu-waktu yang lalu, ya, saya satu frekuensi dengan mereka yang menerima beasiswa, saya pernah merasakan hal yang sama dengan mereka, dan saya pernah merasakan, bahagianya mendapat beasiswa saat kita benar-benar membutuhkannya.

Saya yakin, sangat banyak organisasi lain yang melakukan hal yang sama bahkan lebih dari apa yang dilakukan oleh yayasan mata air biru. Mereka seperti mata air, sebagai gambaran jiwa pemberi, jiwa kedermawanan. Mereka hidup dalam kehidupannya dan dalam kehidupan orang lain. Dan tentunya, amal mereka akan menghidupkan hari-hari di dunia ini, bahkan sampai saat perjumpaan dengan Tuhan nanti.

Kebahagiaan terindah adalah saat kita bisa memberikan apa yang kita punya untuk orang lain yang membutuhkan, ya, rasakanlah kebahagiaan itu, mulai dari yang terkecil. Saat memasukkan uang ke dalam kotak amal, saat membayar zakat, saat berkurban, saat bekerja di kantor, saat berdagang, saat melakukan apapun, sadarilah bahwa saat itu kita sedang berupaya memberi apa yang kita bisa beri. Tuhan merancang kebaikan, bagi mereka yang pantas menerimanya, maka jadikanlah diri kita pantas, untuk menerima rancangan kebaikan Tuhan.

Selamat memberi, seperti layaknya mata air …
KEEP STRUGGLING !!!

Ditulis oleh Tribuana, Alumni Elektro 2002.

Written by

A Passionate Environmental Leaders concern on education styrofoam and waste issues, an NGO enthusiastic, a social worker who commit happily in voluntary works, A Design Thinker and Adviser for youth movement. Find me more at www.bamsutris.com