MAB News

Home»Essay Lepas»Leaders : Menyatukan Keberagaman

Leaders : Menyatukan Keberagaman

Be a great leaders

“Setiap leaders memiliki caranya tersendiri untuk membuktikan dirinya seorang leaders…”

Karakter manusia itu beragam satu sama lain. Unik dan memiliki ciri khas masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang berbeda-beda dalam memahami tiap karakter tersebut. Itulah tugas seorang leaders, menyatukan keberagaman. Namun dengan caranya sendiri, dengan pendekatan yang iya yakini.

Sebulan yang lalu, ketika dihadapkan pada kenyataan penyatuan Pondokan MAB dari tempat yang lama, dimana hanya diisi oleh 2-3 penghuni tiap rumah menjadi Pondokan MAB yang baru dengan diisi oleh sekitar 11 penghuni dalam satu rumah, saya mencoba belajar bagaimana menjadi leaders diantara mereka dengan pendekatan sesuai karakter masing-masing.

Awalnya, penyatuan itu tidaklah mudah. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bila sebelumnya para penghuni pondokan ini hanya perlu beradaptasi dengan 1 atau 2 orang yang akan tinggal bersama dalam periode tertentu, maka kini mereka perlu usaha lebih keras untuk beradaptasi memahami karakter lebih dari 5 orang penghuni yang akan tinggal bersama di satu rumah. Terlebih, beragamnya jurusan dan angkatan, membuat proses adaptasi mungkin berjalan lebih lambat.

Disini, seorang leaders harus mampu menunjukkan perannya. Mengambil keputusan-keputusan yang dianggap perlu agar proses adaptasi di lingkungan yang baru berjalan lebih cepat. Pekan pertama, saya mencoba membuat koridor untuk menyamakan ritme habit masing-masing sehingga mudah di kontrol, meskipun begitu fleksibilitas dan ketidak-kaku-an dalam pelaksaan tetap diperlukan. Adanya seorang kepala rumah tangga membantu saya mengontrol keadaan rumah dan aktivitas para penghuni rumah. Jadwal piket, rules kerapihan hingga punishment demi terciptanya kenyamanan segera dibuat.

Pendekatan dilakukan dengan beragam cara sesuai karakter masing-masing. Mulai dari bentuk apresiasi, ajakan halus hingga forcing pun dilakukan. Apresiasi menjadi nilai utama yang selalu saya utamakan. Hal ini membuat mereka senantiasa belajar berterima kasih atas apa yang telah mereka lakukan.

Kini, sebulan telah berlalu. Setidaknya dari observasi, saya melihat ada tiga hal yang bisa saya simpulkan tentang karakter mereka. Pertama tipe peduli dan mempunyai sense of belonging yang tinggi terhadap pondokan. Merekalah sebenarnya yang bisa diandalkan dalam membuat Pondokan menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali. Siap berkorban dan melakukan apapun demi terciptanya pondokan yang aman, tenang, bersih dan nyaman.

Kedua tipe pondokan sebagai singgah. Tipe kedua ini bisa dibilang sangat jarang berada di pondokan, lebih senang di luar. Mereka menjadikan pondokan hanya sebagai tempat tidur, aktifitas utamanya berada di luar pondokan. Entah apa yang dikerjakan. Hal ini pula yang membuat tipe ini memiliki interaksi yang jarang dengan penghuni lainnya. Tipe ini tidak peduli dengan apa yang terjadi di Pondokan. Terkadang, tipe ini bisa disebabkan karena ketidakcocokan atau ketidaknyamanan dengan penghuni pondokan lainnya.

Ketiga tipe tidak enak-an. Tipe ini bisa saja muncul karena senioritas, merasa kita seorang junior sehingga tidak berani untuk minta tolong dengan penghuni lainnya yang senior. Sebenarnya, tipe ini bisa dihilangkan ketika kehidupan di Pondokan telah melebur seperti layaknya keluarga. Sayangnya, butuh waktu yang terkadang lama untuk menghadirkan hal tersebut.

—–

Menjadi seorang leaders berarti siap untuk belajar banyak hal. Leaders bukanlah bakat, tetapi dilahirkan dari proses pembelajaran yang panjang. Siapapun bisa menjadi seorang leaders, asal ada kemauan dan tekad yang kuat untuk belajar.

Kita semua pada dasarnya adalah seorang leaders, terutama untuk diri kita sendiri. Dari Pondokan MAB ini, saya belajar menjadi seorang leaders yang mengayomi, memimpin, mendengarkan, menghargai, dan menjadi bagian dari mereka seperti layaknya keluarga.

Maka, bagi seorang leaders tentu memiliki pendekatan masing-masing untuk menyatukan keberagaman yang dihadapi dari anggotanya. Pendekatan personal, mulai dari cara yang lembut hingga keras. Tipe leaders yang manakah kamu?

Penulis : Bambang Sutrisno

 

Written by

A Passionate Environmental Leaders concern on education styrofoam and waste issues, an NGO enthusiastic, a social worker who commit happily in voluntary works, A Design Thinker and Adviser for youth movement. Find me more at www.bamsutris.com